Menu

Mode Gelap

Hukum - Kriminal · 16 Feb 2022 18:36 WIB

Penambangan Batubara di Kawasan Pemakaman Covid-19 Serayu Tidak Ada Unsur Pidana


 Penambangan Batubara di Kawasan Pemakaman Covid-19 Serayu Tidak Ada Unsur Pidana Perbesar

Polisi Hanya Berikan Teguran

okeborneo.com, SAMARINDA – Tak ada unsur pidana terkait penambangan di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Raudhatul Jannah di Jalan Serayu Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, yang berada tepat di seberang gerbang masuk pemakaman covid-19.

Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Iptu Andrean saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan tanggal 27 Januari lalu dan memanggil pihak perusahaan yang bersangkutan, Rabu (16/2/2022)

“Kami panggil perusahaannya, yang datang dari General Manager (GM) dan Kepala Teknik Tambang CV. Rinda Kaltim Anugerah (RKA) dan mereka menunjukkan izin (IUP) dan RKABnya, saat kami cek benar,” jelasnya.

Meskipun demikian pihak kepolisian memberikan teguran kepada perusahaan tersebut karena mereka bekerja diatas IUPnya tetapi tidak melihat kondisi sekitar.

“ya, walaupun ada izinnya, tetap tidak bisa sembarangan, kan ini didalam komplek pemakaman, ya harus ada etikanyalah,” katanya.

Dikatakan Andrean, ia telah berkoordinasi dan telah mengirimkan surat kepada Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Kaltim, terkait kegiatan tersebut.

“Karena kalau administrasi kami tidak memiliki kewenangan, kan kami hanya ke pidananya, seperti tahun lalu itu kan di luar dari IUPnya ya kami tangkap. Kalau ini ya dari Distamben soal administrasinya,” bebernya.

Lebih lanjut diungkapkannya, itu sudah berdasarkan hasil pemeriksaan dan penyelidikan yang telah dilakukan kepolisian.

“Sudah kami lakukan pemeriksaan dan penyelidikan, terkait pidana 158-nya itu tidak terbukti dia punya izin,” tutupnya.

Untuk diketahui, Pasal 158 UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) mengatakan bahwa “Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Pasal 40 ayat (3), Pasal 48, Pasal 67 ayat (1), Pasal 74 ayat (1) atau ayat (5) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).” (bdp/ob1/ef)

Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Makin Marak Penipuan SIM Online, Satlantas Kukar Ingatkan Masyarakat Jangan Tergiur Jalan Pintas

29 Juli 2025 - 12:11 WIB

Sempat Viral, Polisi Tangkap Wanita Berhijab Pelaku Pencurian Rp50 Juta di Toko Sembako Tenggarong

23 Juli 2025 - 13:56 WIB

Ratusan Butir Ineks Tujuan Crowners Samarinda Diungkap, Pekerja dan Sang Suami Ditangkap

25 Juni 2025 - 22:42 WIB

Kejari Kukar Berhasil Tangkap DPO Kasus Penggelapan Dana Desa di Tabang, Negara Rugi Rp 1,5 Miliar

23 Juni 2025 - 18:08 WIB

Keroyok Kades Muara Muntai Ilir, Preman Abaikan Polisi

10 Juni 2025 - 21:21 WIB

Diduga Langgar Putusan MK, Cawabup Kukar Alif Turiadi Dilaporkan ke Bawaslu

23 Maret 2025 - 18:29 WIB

Trending di Advertorial