okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA– Tim penilaian Adipura tahun 2025 melakukan kroscek ke sejumlah titik pantau di wilayah Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kunjungan ini menjadi bagian penting dari rangkaian evaluasi nasional terkait kebersihan, pengelolaan lingkungan, dan tata kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, Slamet Hadiraharjo, mengatakan bahwa proses penilaian Adipura tidak bisa langsung diketahui hasilnya saat tim turun ke lapangan. Semua data dan catatan temuan harus terlebih dahulu dibawa ke pusat untuk kemudian dievaluasi secara menyeluruh.
“Itu nanti, ada evaluasi dulu. Paling tidak hasilnya itu keluar di akhir tahun karena mereka harus teliti dalam mengoreksi,” jelas Slamet kepada wartawan, Jumat (13/9/2025).
Menurut Slamet, setelah kegiatan pemantauan lapangan, tim Adipura akan melakukan rapat internal di Jakarta. Hasil pemantauan dari daerah-daerah peserta akan digabungkan dan dibandingkan sebelum diumumkan secara resmi.
“Setelah memantau di lapangan, selanjutnya akan dirapatkan di tim Adipura itu sendiri di Jakarta,” tambahnya.
Meski demikian, Slamet menegaskan bahwa Pemkab Kukar tetap konsisten mendorong terciptanya kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Berbagai program pengelolaan lingkungan seperti pengurangan sampah, pengelolaan TPA, hingga peningkatan kesadaran masyarakat terus dijalankan.
“Adipura memang penting, tapi yang lebih penting adalah kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan kita. Kalau masyarakat ikut peduli, hasilnya akan terasa, baik dengan atau tanpa penghargaan,” tutupnya. (adv/dlhkkukar/atr/ob1/ef)








