okeborneo.com, SAMARINDA — Berdasakan keresahan masyarakat atas polemik harga dan kelangkaan minyak goreng yang beredar dipasaran, Polresta Samarinda bersama tim satgas pangan pantau ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng di gudang-gudang penyimpanan di Kota Samarinda.
Diungkapkan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli setelah melakukan monitoring tersebut secara keseluruhan di Kota Samarinda masih memiliki stok minyak goreng sekitar 100 ton.
“Untuk harga didistributor Rp 13.300 sampai Rp 13.500 per liter, sedangkan harga jual di pasaran Rp. 14.000 liter. Jadi masih aman dan tidak melebihi yang sudah ditetapkan,” jelasnya.
“Jadi di Samarinda tidak ada kelangkaan maupun penimbunan minyak goreng namun dalam pelaksanaannya hanya terjadi keterlambatan pengiriman dari suplayer ke distributor,” sambungnya.
Lebih lanjut dijelaskan Ary, Pemerintah Kota dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar murah dengan menggandeng para distributor minyak goreng.
“Nantinya operasi ini akan disalurkan ke kelurahan dan RT di wilayah masing-masing, tujuannya memenuhi kebutuhan menjelang ramadan,” sebutnya.
Ditegaskan Ary, jika pihaknya menemukan ada yang melanggar ketentuan dan melakukan penimbunan akan ditindak tegas.
“kalau ada yang kedapatan akan kami tindak tegas, sesuai hukum yang berlaku. Tetapi, untuk saat ini masih aman,” pungkasnya.
Untuk diketahui enam titik sasaran gudang penyimpanan yang disasar tim satgas pangan yakni Lotte Mart di Jalan Kadrie Oening, Distributor CV. Karya Prima Jalan Ir. Sutami, Distributor PT. Sungai Budi Jalan Ir Sutami, Distributor PT. Rajawali Perkasa Jalan Ir Sutami, Distributor PT. Indomarco Jalan Ir. Sutami, CV. Sukses Berkat Madina Jalan Mas Mansyur. (bdp/ob1/ef)