okeborneo.com, SAMARINDA — Lima orang saksi sudah diperiksa terkait insiden tongkang bermuatan batu bara menabrak pilar Jembatan Mahakam pada Senin (28/3/2022) pagi.
Kanit Gakkum Polairud AKP Wawan Gunawan menyebutkan bahwa kelima saksi itu merupakan nakhoda dan mualim kapal dari masing-masing kapal tagboat yang terlibat dalam insiden tersebut.
“Jadi yang kami periksa ada tiga nakhoda kapal dan dua mualim dan ini dari masing-masing tugboat,” ucapnya.
Dijelaskan Wawan, Polairud saat ini masih menunggu hasil dari pemeriksaan pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim-Kaltara yang langsung hadir pasca insiden tersebut.
“Dari hasil tinjauan di TKP dari cermin yang terpasang pada pilar jembatan, masih dalam keadaan baik tidak ada keretakan,” jelasnya.
“Cermin itu salah satu indikator untuk melihat apakah ada pergeseran atau tidak,” tambahnya.
Sementara itu, kepolisian juga akan mencari barang bukti tali tambang yang digunakan untuk melihat apakah tali yang digunakan layak atau tidak serta untuk melihat apakah penyebab pasti putus tersebut karena beban yang digunakan terlalu banyak.
“Karena saat kejadian posisinya berantai (lima kapal dan tongkang) atau saling terikat namun hanya dengan seutas tali yang harusnya tidak boleh seperti itu,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk tambatan kapal sebenarnya sudah ditentukan oleh KSOP dan Pelindo namun informasinya mereka berada dilokasi tersebut untuk mengejar waktu pengolongan.
“Padahal pengolongan itu sudah terjadwalkan dan untuk saat ini tongkang yang terlibat dalam insiden ini masih belum boleh berlayar hingga tuntas,” pungkasnya. (bdp/ob1/ef)