okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Warga Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kompak mengadu ke DPRD Kukar terkait kondisi yang cukup memprihatinkan di wilayahnya saat ini.
Para warga menyebutkan segala keluhan yang ada di salah satu Kecamatan penghasil minyak, gas dan batu bara di Kukar tersebut.
Didampingi Anggota DPRD Kukar Dapil Pesisir, Achmad Jais mengungkapkan, warga Kecamatan Muara Jawa mengeluhkan berbagai masalah yang terjadi di wilayah tersebut, sehingga warga menginginkan adanya perhatian untuk daerah itu.
Jais menuturkan, dirinya selaku legislatif dapil pesisir, salah satunya di wilayah Muara Jawa juga turut mendampingi warga Muara Jawa yang menyampaikan keluhan kepada Komisi III DPRD Kukar yang dipimpin Ketua Komisi III Andi Faisal, pada Senin (23/5/2022) kemarin.
Dikatakan Jais, terdapat enam tuntutan atau keluhan warga Muara Jawa, diantaranya menginginkan adanya pemerataan pembangunan infrastruktur jalan di kecamatan Muara Jawa. Sebab saat ini jalan yang ada di kecamatan tersebut, masih terdapat jalan yang rusak dibanding jalan yang sudah disemenisasi.
“Kalau kita lihat sekarang, lebih banyak jalan rusaknya daripada yang sudah disemenisasi,” ujarnya. Selasa (24/5/2022).
Tuntutan selanjutnya yakni meminta adanya perhatian serius terkait masalah banjir, karena di Muara Jawa masih sering banjir diakibatkan belum maksimalnya saluran air pembuangan, sehingga saat terjadi hujan, air menggenang dan menyebabkan banjir.
“Dulu itu ada sungai alam disana, tapi zamannya perusahaan Total yang sekarang berubah jadi Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menutup sungai alam itu dan diganti dengan saluran drainase yang lebih kecil,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) kemarin, dihadiri juga beberapa perusahaan yang beroperasi di Wilayah Pesisir, seperti PHM dan PHSS. Namun, utusan yang dikirim oleh pihak perusahaan bukanlah pejabat yang bisa mengambil keputusan,
“Pejabat dari perusahaan yang dihadirkan bukan orang yang bisa memutuskan atau mengambil kebijakan,” ungkapnya.
Selain itu warga Muara Jawa juga menyinggung soal banyaknya tenaga kerja yang direkrut perusahaan berasal dari luar Kukar, khususnya Kecamatan Muara Jawa.
Menurut dia, seharusnya perusahaan dalam melakukan rekruitmen harus lebih memberdayakan tenaga kerja lokal dibanding dari luar daerah.
“Mereka yang dipekerjakan dari luar datang kesini ikut pelatihan juga. Saya percaya SDM lokal kita bisa bersaing dengan SDM luar, kita juga banyak kok punya SDM yang S1, kalau di ikutkan pelatihan saya yakin SDM kita mampu juga. Jadi harus lebih diperhatikan lah warga lokal yang ada di wilayah perusahaan itu,” pungkasnya. (atr/ob1/ef)