okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Kesadaran masyarakat pengelolaan sampah di Kutai Kartanegara masih tergolong rendah. Asisten II Setkab Kukar, Ahyani, menilai baru sekitar 60 persen warga yang peduli terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah secara benar.
“Dari sudut pandang pemerintah, tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mengelola sampah saat ini masih sekitar 60 persen. Sampah yang masih berserakan mendorong pemerintah terus memberi imbauan dan melakukan sosialisasi,” kata Ahyani di Tenggarong, Selasa (30/9/2025).
Ia menegaskan masyarakat harus meningkatkan kesadaran pengelolaan sampah dengan memulainya dari rumah tangga. Ahyani juga menyebut, ibu rumah tangga berperan penting dalam membentuk kebiasaan keluarga. “Kami berharap ibu rumah tangga memulai kesadaran dengan membiasakan memilah sampah, membuangnya pada tempatnya, dan mengelolanya secara bijak,” ujarnya.
Selain itu, Ahyani optimistis kebiasaan sederhana tersebut akan mengubah pola pikir masyarakat. Menurutnya, jika warga terbiasa memilah dan mengelola sampah sejak rumah tangga, maka sistem pengelolaan akan lebih terorganisir mulai dari pemilahan hingga pembuangan.
Dengan pemikiran ini, Pemkab Kukar terus menguatkan program edukasi lingkungan. Pemerintah mendorong bank sampah sebagai solusi praktis sekaligus sarana ekonomi. Warga dapat menukar sampah anorganik dengan nilai ekonomis sehingga tidak berakhir di tempat pembuangan akhir.
Di samping itu, pemerintah juga menggencarkan kampanye pengurangan plastik sekali pakai. Ahyani menilai kebiasaan mengurangi plastik menjadi langkah teknis yang penting untuk mengurangi beban lingkungan.
Selanjutnya, DLHK Kukar rutin melakukan sosialisasi 3R (reduce, reuse, recycle) di desa dan kelurahan. Program ini bertujuan membangun kesadaran kolektif agar masyarakat melihat sampah bukan hanya beban, tetapi juga potensi yang bisa dimanfaatkan.
Ahyani menegaskan, kesadaran masyarakat pengelolaan sampah adalah pondasi utama mewujudkan lingkungan bersih, sehat, dan lestari di Kutai Kartanegara. Ia optimistis, dengan konsistensi semua pihak, perubahan nyata bisa tercapai. (adv/dlhkkukar/atr)








