okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Destinasi wisata Bukit Mahoni di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, terus menunjukkan perkembangan pesat sebagai salah satu destinasi unggulan berbasis alam dan edukasi di Kutai Kartanegara (Kukar). Di bawah pengelolaan Pokdarwis Mentari, kawasan ini menggabungkan keindahan hutan mahoni dengan berbagai wahana hiburan, edukasi, dan ekonomi kreatif warga.
Ketua Pokdarwis Mentari, Lucky Anisa, menyampaikan bahwa daya tarik utama kawasan ini adalah hutan mahoni seluas satu hektare yang tetap dijaga kelestariannya. Seiring berjalannya waktu, Bukit Mahoni juga terus memperkaya fasilitas dan program wisata, salah satunya adalah event malam mingguan bertajuk Mahoni Menyala yang digelar setiap malam minggu.
“Acara Mahoni Menyala ini jadi magnet tersendiri, hanya digelar malam minggu. Pengunjung bisa menikmati suasana hutan mahoni dengan cahaya lampu temaram dan atmosfer yang unik,” jelas Lucky.
Selain pasar tradisional yang hadir setiap akhir pekan, Bukit Mahoni juga menyediakan berbagai wahana pendukung, seperti area panahan, sirkuit mobil remot kontrol, mini zoo, mini playground, kolam renang anak, trampolin, dan rumah pohon sebagai spot selfie favorit.
Untuk menambah daya tarik wisata edukatif, Pokdarwis Mentari juga menawarkan paket wisata seharga Rp100.000 per orang untuk kalangan remaja dan mahasiswa, serta Rp130.000 untuk umum. Paket ini sudah termasuk welcome drink, tur keliling area dengan odong-odong, pemandu lokal, makan siang, serta produk UMKM.
“Paket wisata ini termasuk keliling sawah dan perkebunan buah dan sayur yang kami kelola. Harapannya bisa memberi pengalaman yang utuh dan berbeda bagi pengunjung,” imbuh Lucky.
Ia juga mengapresiasi peran aktif Dinas Pariwisata Kukar yang telah memberikan pendampingan pelatihan serta bantuan sarana dan prasarana sejak tahun 2024 dan berlanjut di 2025. Menurutnya, dukungan ini sangat berpengaruh terhadap pengembangan kawasan dan kapasitas pelaku wisata lokal.
“Dampaknya terasa sekali untuk ekonomi warga sekitar. Pelaku UMKM yang terlibat semua adalah warga lokal. Ini benar-benar wisata berbasis masyarakat,” tutupnya.
Dengan konsep yang menyatu antara alam, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi lokal, Bukit Mahoni terus tumbuh sebagai destinasi wisata desa yang layak dikunjungi dan didukung keberlanjutannya.(adv/disparkukar/atr/ob1/ef)








