Menu

Mode Gelap

Distanak Kukar · 13 Agu 2025 17:51 WIB

Ponoragan Perkuat Pertanian dan Perikanan, Alokasikan 20% Dana Desa untuk Ketahanan Pangan


 Ponoragan Perkuat Pertanian dan Perikanan, Alokasikan 20% Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Perbesar

okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA-Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus menguatkan sektor pertanian dan perikanan sebagai pilar utama ekonomi lokal. Berdasarkan data pemerintah desa, sekitar 60% wilayah dimanfaatkan untuk budidaya perikanan, 30% untuk pertanian tanaman pangan seperti padi, dan sisanya untuk hortikultura.

Kepala Desa Ponoragan, Sarmin, menjelaskan bahwa potensi besar tersebut dikelola melalui program pemberdayaan masyarakat. Pembentukan kelompok tani dan kelompok budidaya ikan menjadi strategi utama agar petani dan nelayan lebih mandiri serta profesional.

“Melalui kelompok ini, warga dapat mengakses bantuan, pelatihan, dan pendampingan teknis dari pemerintah maupun lembaga mitra. Dengan begitu, mereka bisa terus berkembang dan bersaing,” ujarnya, belum lama ini.

Pemerintah desa juga memberi perhatian khusus pada pemberdayaan perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT). KWT tidak hanya mengolah hasil pertanian, tetapi juga mengembangkan usaha rumah tangga produktif untuk memperkuat ketahanan pangan dan perekonomian keluarga.

Meski demikian, Sarmin mengakui perjalanan pembangunan tidak lepas dari hambatan. Cuaca ekstrem yang memicu banjir telah merusak kolam-kolam ikan warga, menyebabkan banyak indukan mati dan benih hanyut, sehingga mengurangi pendapatan pembudidaya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemdes Ponoragan berkoordinasi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum, serta Dinas Lingkungan Hidup, guna merumuskan solusi jangka panjang yang berkelanjutan.

Sebagai bentuk komitmen, pemerintah desa mengalokasikan minimal 20% Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk program ketahanan pangan. Sarmin menegaskan bahwa keberhasilan program desa sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan instansi pendukung.

“Pemerintah bisa memfasilitasi, tetapi tanpa partisipasi aktif masyarakat, program sulit berjalan optimal,” tandasnya.(adv/diskominfokukar/atr/ob1/ef)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Brigade Pangan Kukar Kelola 2.392 Hektare Lahan Rawa untuk Produksi Padi

30 September 2025 - 12:59 WIB

Brigade Pangan Kukar

Distanak Kukar Perkuat Kapasitas Penyuluh Pertanian Lapangan Samboja

28 September 2025 - 21:48 WIB

Penyuluh Pertanian Lapangan Samboja

Infrastruktur Pertanian Desa Bakungan Terbatas, Produktivitas Petani Terhambat

28 September 2025 - 19:19 WIB

infrastruktur pertanian Desa Bakungan

Distanak Kukar Kembangkan Pertanian Cerdas untuk Dorong Ekonomi Hijau

27 September 2025 - 11:56 WIB

Pertanian cerdas

Dorong Pertanian Mandiri, Pemkab Genjot Program Kredit Kukar Idaman bagi Petani dan Nelayan

25 September 2025 - 12:01 WIB

Kredit Kukar Idaman

40 Persen Beras Dipenuhi Produksi Lokal, Distanak Kukar Perkuat Hortikultura Cabai

24 September 2025 - 16:39 WIB

Trending di Advertorial