Menu

Mode Gelap

Distanak Kukar · 2 Jun 2025 12:16 WIB

POPT Loa Janan Galakkan Penggunaan Agen Hayati, Tekan Ketergantungan Petani terhadap Pestisida Kimia


 POPT Loa Janan Galakkan Penggunaan Agen Hayati, Tekan Ketergantungan Petani terhadap Pestisida Kimia Perbesar

okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Upaya menuju pertanian berkelanjutan di Kutai Kartanegara (Kukar) terus digalakkan. Salah satunya melalui inisiatif Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Loa Janan, Selamet Riyadi, yang mendorong para petani beralih dari penggunaan pestisida kimia ke agen hayati berbasis bahan alami.

Selamet yang bertugas di bawah naungan UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur itu menilai, penggunaan agen hayati seperti jamur Trichoderma lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

“Trichoderma adalah solusi ramah lingkungan untuk mengatasi penyakit tanaman. Penggunaannya tidak menyisakan residu berbahaya pada hasil panen, berbeda dengan pestisida kimia,” terang Selamet, Senin (2/6/2025).

Ia menegaskan, pestisida kimia sebaiknya hanya digunakan jika tidak ada alternatif lain. Selain harganya yang tinggi, dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan juga menjadi alasan utama.

“Ketergantungan terhadap pestisida justru membebani petani, baik dari sisi biaya maupun kualitas hasil panen,” tambahnya.

Sebagai bagian dari edukasi dan penguatan kapasitas petani, Selamet dan timnya mengadakan pelatihan pembuatan agen hayati secara mandiri. Petani diajak memanfaatkan bahan-bahan lokal untuk menghasilkan produk pengendali hama yang alami dan murah.

“Konsepnya sederhana: dari alam kembali ke alam. Petani kami latih agar bisa membuat sendiri Trichoderma dari bahan yang mudah ditemukan di sekitar mereka,” jelasnya.

Melalui pendekatan ini, ia berharap para petani di Kukar dapat menjadi lebih mandiri dalam menghadapi serangan hama dan penyakit tanaman tanpa harus bergantung pada produk kimia buatan pabrik.

“Dengan kemandirian ini, biaya produksi bisa ditekan dan sistem pertanian yang lebih sehat bisa diwujudkan,” tutupnya.(adv/distanakkukar/atrob1/ef)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Brigade Pangan Kukar Kelola 2.392 Hektare Lahan Rawa untuk Produksi Padi

30 September 2025 - 12:59 WIB

Brigade Pangan Kukar

Distanak Kukar Perkuat Kapasitas Penyuluh Pertanian Lapangan Samboja

28 September 2025 - 21:48 WIB

Penyuluh Pertanian Lapangan Samboja

Infrastruktur Pertanian Desa Bakungan Terbatas, Produktivitas Petani Terhambat

28 September 2025 - 19:19 WIB

infrastruktur pertanian Desa Bakungan

Distanak Kukar Kembangkan Pertanian Cerdas untuk Dorong Ekonomi Hijau

27 September 2025 - 11:56 WIB

Pertanian cerdas

Dorong Pertanian Mandiri, Pemkab Genjot Program Kredit Kukar Idaman bagi Petani dan Nelayan

25 September 2025 - 12:01 WIB

Kredit Kukar Idaman

40 Persen Beras Dipenuhi Produksi Lokal, Distanak Kukar Perkuat Hortikultura Cabai

24 September 2025 - 16:39 WIB

Trending di Advertorial