Langkah Penghematan Anggaran Perawatan
okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang kini memiliki satu unit mobil pemotong rumput. Pembelian mesin ini digunakan sebagai bagian perawatan berkala stadion dan didasari ada item anggaran perawatan rumput dalam Stadion Aji Imbut yang memiliki nominal tertentu.
“Saya lihat nominalnya, terus saya belajar dalam nominal ini apa saja yang haurs dikerjakan. Ternyata ada penjelasan bahwa sekali potong rumput itu sekian-sekian saja. Dari sekian-sekian itu saya kalikan setahun terus dapat sekian, terus sisanya kemana. Sedangkan saya masuk disini pada triwulan 4 rumput masih tinggi, makanya anggaran habis dan tidak cukup,” ungkap Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara, Fida Hurasani (Kukar) (19/2/2022) kemarin.
Dirinya menambahkan nominal tersebut mencapai sampai Rp 110 juta. Selain itu, dirinya mempelajari dan melakukan inovasi untuk efisiensi anggaran perawatan rumput tersebut dengan membeli satu unit mobil pemotong rumput seharga Rp 75 juta. Yang dijelaskannya dari pembelian alat pemotong rumput tersebut dapat memangkas anggaran perawatan hingga 40 persen.
“Dan alat itu juga tidak mahal, hampir separuh dari anggaran. Ini saya terbuka aja anggaran perawatan setahun itu Rp 110 juta terpotong PPN dan PPh. Sementara, alat ini saya belikan sekitar Rp 75 juta, dengan alat ini tahun depan saya bisa pangkas 50 persen biaya perawatan setahun karena kita sudah punya alat,” terangnya.
Dengan adanya alat tersebut, biaya perawatan menjadi lebih sedikit dan untuk tenaga yang mengoperasikannya bisa dari staf THL yang ada di Dispora Kukar itu sendiri. “Ini artinya kita biayanya hanya bahan bakar dan makan minum. Kan motongnya tidak besar, sebulan dua kali saja, rumput minimal sebulan sekali,” urainya.
Ada beberapa bidang yang kekurangan anggaran, diharapkan jika bisa melakukan penghematan disalah satu bidang, itu dapat membantu yang lain. Dengan situasi anggaran Kukar yang sekarang memang belum stabil.
“Tapi ini butuh waktu, saya juga sebentar lagi mengakhiri jabatan di Dispora, tapi minimal pejabat nanti yang definitif bisa meneruskan ini, jadi jangan memelihara anggaran yang besar dengan tendangan kerja yang tidak maksimal,” tutupnya. (atr/ob1/ef)