okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tingkat Kalimantan Timur tahun ini dipusatkan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Acara yang berlangsung di Kecamatan Loa Janan itu mendapat perhatian khusus karena menghadirkan program baru bagi lansia.
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, menegaskan peringatan Harganas bukan hanya seremoni tahunan, tetapi harus membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Ia pun meluncurkan program Lansia Berdaya, sebuah inisiatif yang mendorong lansia tetap produktif meski sudah memasuki usia senja.
“Kita berharap kegiatan ini bisa menjadikan lansia berdaya. Lansia tetap bisa melakukan pemberdayaan minimal untuk dirinya sendiri. Dengan begitu, mereka bisa menjaga produktivitas dan masih memberi kontribusi untuk masyarakat sekitar,” ucap Aulia, Sabtu (30/8/2025).
Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Kukar juga menghadirkan makan gizi gratis yang bisa diakses lansia melalui posyandu di setiap desa dan kelurahan. Aulia menekankan kebutuhan gizi lansia berbeda dengan usia muda sehingga perlu perhatian khusus.
“Kami ingin memastikan kebutuhan gizi lansia bisa tercukupi. Mereka bisa mengakses makan gizi gratis di posyandu, yang memang disiapkan khusus bagi para lansia di Kukar,” tambahnya.
BKKBN: Kukar Jadi Contoh Penurunan Stunting
Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, dr. Nurizky Permanajati, mengapresiasi langkah Pemkab Kukar. Menurutnya, Kukar menjadi contoh daerah yang serius membangun keluarga berkualitas, terbukti dengan capaian penurunan angka stunting.
“Judul kita jelas, ‘Membangun Keluarga Menuju Generasi Emas’. Kukar satu-satunya kabupaten yang berhasil menurunkan stunting di bawah 20 persen. Ini pencapaian luar biasa,” ujarnya.
Nurizky juga menekankan pentingnya perhatian pada lansia di tengah bertambahnya populasi. Jika tidak dikelola, peningkatan jumlah lansia bisa menjadi beban sosial dan ekonomi.
“Kita ingin memastikan lansia sehat, produktif, dan tidak menjadi beban. Itulah kenapa BKKBN bersama pemerintah menghadirkan program Lansia Berdaya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Nurizky juga menyampaikan permintaan maaf dari Wakil Menteri BKKBN yang seharusnya hadir di Kukar. Namun, kondisi Jakarta yang sedang siaga membuatnya batal berangkat.
“Beliau sebenarnya sudah siap hadir. Koper sudah disiapkan, tiket dan hotel pun sudah ada. Tapi karena situasi Jakarta, ada instruksi agar pejabat tidak meninggalkan ibu kota. Jadi beliau titip salam dan mohon maaf,” terang Nurizky.
Lebih jauh, Nurizky menekankan bahwa Harganas bukan hanya ajang peringatan, melainkan momentum untuk mengingatkan bahwa keluarga adalah pondasi pembangunan.
“Investasi terbaik ada pada keluarga. Dari ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga lansia, semua harus dijaga. Pembangunan bukan hanya fisik, tapi juga kualitas sumber daya manusia,” pungkasnya. (atr/ob1/ef)








