okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) terus mengupayakan peningkatan infrastruktur jalan di Kecamatan Kota Bangun Darat. Meskipun terdapat keterbatasan anggaran, wilayah yang baru dimekarkan ini tetap menjadi bagian dari perencanaan tahunan pembangunan konektivitas.
Kabid Bina Marga Dinas PU Kukar, Linda Juniarti, mengungkapkan bahwa tahun ini, jalur yang menjadi prioritas utama adalah ruas jalan Wonosari menuju Kedang Ipil. Pembangunan jalan tersebut dilakukan dengan metode semenisasi menggunakan anggaran sekitar Rp1,6 miliar.
“Ruas ini kami nilai strategis dan sangat dibutuhkan warga, sehingga dipilih menjadi prioritas pada tahun anggaran berjalan,” ujar Linda, Rabu (6/8/2025).
Sementara itu, untuk jalan penghubung dari Dusun Ketapang ke Desa Kedang Ipil, Linda menyebut belum dapat diakomodasi dalam penganggaran tahun ini. Hal tersebut dilakukan karena adanya kebijakan efisiensi dan penyesuaian terhadap skala prioritas yang lebih mendesak.
“Untuk jalan Ketapang belum bisa kami tangani tahun ini, karena fokus kami pada ruas Wonosari–Kedang Ipil. Tapi secara keseluruhan, pembangunan di Kota Bangun Darat tetap menjadi bagian penting dalam skema jangka menengah,” terangnya.
Linda menjelaskan bahwa Kecamatan Kota Bangun Darat memiliki jaringan jalan yang cukup luas, dengan beberapa titik mengalami kerusakan berat. Oleh karena itu, Dinas PU menerapkan sistem bertahap dalam penanganannya, yang disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah.
“Rata-rata setiap tahun kami targetkan pembangunan sekitar tiga kilometer jalan semenisasi. Ini untuk menjaga keberlanjutan dan pemerataan pembangunan,” jelasnya.
Selain jalan, pihaknya juga membangun sejumlah jembatan bentang pendek untuk memperlancar konektivitas antarwilayah. Jalan yang sementara ini masih berupa timbunan agregat diharapkan tetap bisa difungsikan oleh masyarakat sampai ada penanganan permanen.
Linda memastikan bahwa hingga tahun 2027 mendatang, Kecamatan Kota Bangun Darat tetap masuk dalam perencanaan infrastruktur. Seluruh 10 desa yang ada akan diupayakan terkoneksi secara menyeluruh dengan jalan kabupaten maupun antar desa.
“Memang belum semua bisa kami tangani di tahun yang sama. Tapi ini program berkelanjutan, akan terus kami anggarkan dan tuntaskan bertahap,” pungkasnya.(adv/diskominfokukar/atr/ob1/ef)








