okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara melalui Bidang Ekonomi Kreatif bakal menggelar Focus Group Discussion (FGD) khusus bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kecamatan Loa Janan. Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam menyosialisasikan dasar hukum dan dukungan pemerintah terhadap sektor ekraf.
Kabid Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda, menyampaikan bahwa pelaksanaan FGD ini bertujuan untuk memperkuat literasi hukum dan kebijakan di kalangan pelaku ekraf, merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.
“Kami ingin membuka wawasan pelaku ekraf bahwa pengembangan sektor ini sudah memiliki dasar hukum yang kuat dan dukungan konkret dari pemerintah,” terang Zikri, Selasa (1/7/2025).
PP Nomor 24 Tahun 2022 sendiri mengatur berbagai aspek vital dalam ekosistem ekonomi kreatif, seperti skema pembiayaan, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), pemasaran, bantuan hukum, hingga pemberian insentif kepada pelaku usaha kreatif.
Zikri menambahkan, FGD ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga menjadi forum aspiratif antara pemerintah daerah dengan para pelaku ekraf di tingkat kecamatan. Dengan begitu, kebutuhan serta tantangan yang dihadapi pelaku lokal bisa diidentifikasi dan ditindaklanjuti secara tepat.
“Kegiatan ini akan terus bergulir ke kecamatan-kecamatan lain, sebagai bentuk komitmen membangun ekosistem ekraf yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif di Kukar untuk tidak ragu dalam menggali ide dan potensi lokal yang mereka miliki, serta aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah.
“Ekraf adalah rumah bersama. Dengan kolaborasi dan sinergi, kita bisa mendorong ekonomi kreatif Kukar untuk naik kelas dan memberi dampak langsung bagi masyarakat,” tutup Zikri.(adv/disparkukar/atr/ob1/ef)








