okeborneo.com, KUTAI KARTANEGARA– Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) terus memperkuat implementasi program Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) di tahun 2025. Program ini kini mulai dijalankan langsung di desa-desa, sebagai upaya konkret membangun sektor pertanian dan peternakan yang tangguh dan berbasis keilmuan.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menyampaikan bahwa Pemkab Kukar telah menyiapkan anggaran, serta melakukan monitoring dan penyempurnaan dalam pelaksanaan SPR di lapangan. Hal ini disampaikannya usai mengikuti deklarasi SPR di Pendopo Bupati Kukar, Kamis (17/7/2025).
“Kami siapkan anggaran dan juga lakukan pemantauan untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal. Lokasi pertanian difokuskan di Loa Kulu yang menjadi basis pertanian padi, sementara Muara Badak menjadi sentra peternakan. Tahun 2025 ini seluruhnya sudah beroperasi,” ungkap Taufik.
Ia menjelaskan bahwa proses belajar dalam SPR dilakukan langsung di lokasi masing-masing desa. Para peserta tidak perlu keluar daerah karena tenaga ahli dan teknis akan turun langsung ke lapangan untuk memberikan pelatihan.
“Sekolahnya berlangsung di lokasi. Ada 13 tenaga kerja profesional dengan kompetensi yang disesuaikan dengan substansi masing-masing, baik itu pertanian, perikanan, maupun peternakan,” jelasnya.
SPR menjadi bagian penting dari strategi besar Pemkab Kukar dalam mendukung visi Kukar Idaman, khususnya pilar penguatan ekonomi berbasis potensi lokal dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui SPR, para petani dan peternak tak hanya diajarkan aspek teknis produksi, tetapi juga manajemen usaha berbasis pasar.(adv/distanakkukar/atr/ob1/ef)








